logo blog
阿里云 全球领先云计算服务
CermisTips

Teror Hantu Pocong di Tanjung Pinang Gegerkan Masyarakat

Teror Hantu Pocong di Tanjung Pinang Gegerkan Masyarakat

Teror Hantu Pocong di Tanjung Pinang Gegerkan Masyarakat

Tepat pada hari Rabu, 25 Februari 2015, ada sebuah kisah misteri yang sempat menguncang warga Tanjung Unggat, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang. Bagaimana tidak, ada sebuah peristiwa cukup mengerikan disana terjadi, dikisahkan ada hantu pocong bergentayangan.

Kisah yang beredar di kalangan masyarakat sehingga membuat suasana malam hari jadi mencekam, kejadian bermula saat ada salah satu warga kampung meninggal dunia dan dikubur di pemakaman umum.

Sebenarnya tidak ada hal ganjil atau aneh dengan kondisi jenazah, bahkan warga yang mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhir diiringi dengan kesedihan yang mendalam.

Tetapi warga kemudian menyakini teror pocong yang selama ini terjadi di malam hari lantaran ada proses pemakaman jenazah yang tidak dilakukan sesuai syariat Islam, yaitu memposisikan jenazah terlentang dan tidak mengikat tali pocong.

Pemakaman jenazah yang tak biasa ini diduga disebabkan pihak keluarga meminta untuk menelantangkan, sementara ikatan kain kafan jenazah juga tidak diperbolehkan dibuka.

Diduga karena permasalahan inilah, warga menyakini pocong bangkit dari kubur dan menghantui warga. Banyak yang melihat hantu pocong ini sempat meloncat-loncat di jalan, hingga di halaman sekitar rumah warga.

Penjelasan MUI soal Pocong Gentayangan

Majelis Ulama Indonesia (MUI) membenarkan ada istilah pocong gentayangan di dalam Islam. Tetapi bukan si jenazah yang menghantui, sebab ketika ruh sudah lepas dari badan maka tempat kembalinya adalah menghadap Tuhan. Siapa makhluk gentayangan yang suka usil?

"Sebenarnya orang yang sudah mati ruhnya menghadap Allah SWT. Kalau yang gentayangan itu berarti mempunyai teman hidup, jadi ada makhluk hidup yang menempel ke kita," kata Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Cholil Nafis.

Teman hidup atau yang sering disebut qorin ini mengikuti sifat si Fulan, atau orang yang diikutinya semasa hidup. Setiap manusia memiliki qorin. Jika orang itu baik, suka beramal saleh dan menjauhi larangan agama, maka qorin tidak akan mengganggu orang lain selepas si Fulan meninggal.

Begitu juga sebaliknya, jika selama hidup si Fulan ini dekat dengan maksiat, jahat dan memiliki segudang sifat buruk lainnya, maka amalan-amalan ini tetap melekat ke qorin meski si Fulan sudah meninggal.

Dengan begitu, maka tak menutup kemungkinan jika si qorin menampakkan diri, dapat berwujud menyerupai orang yang telah meninggal. "Kalau orangnya baik si qorin tidak ganggu orang, tetapi kalau jahat, teman kita dari makhluk halus menjelma jadi kita, makanya jadinya ada istilah pocong," lanjut Cholil.

Sehingga penyebab ada pocong atau setan gentayangan menampakkan diri, bukan disebabkan tali pocong jenazah tidak dibuka ikatannya. Tetapi karena penjelmaan dari qorin. Jadi Cholil menyarankan kepada warga agar tak usah membongkar lagi kuburan dan melepas tali ikat pocong. "Ya tidak perlu, yang penting adalah ruhnya. Jadi bukan karena tidak dibuka terus jadi pocong."

Lantas mengapa semua itu bisa terjadi? Tak menutup kemungkinan, lanjut Cholil, si Fulan saat hidupnya entah sengaja atau tidak mengganggu jin yang memang habitatnya berada di lembah. Tetapi untuk dugaan si Fulan memelihara jin, sepertinya itu masih jauh dari kebenaran.

"Mungkin di suatu tempat, di lembah tempat jin, diganggu. Lantas jin keluar menjadi makhluk menakutkan," terang Cholil. Islam memberikan senjata ketika bertemu pocong gentayangan atau makhluk halus yang suka mengganggu. Pertama membaca doa a'uzubuka lima tillahit tammati min syarri maa khalaq. "Sedangkan ayat kursi buat mengusir setan dan surah Annas dan Alfalaq," imbuhnya.

Bagikan Artikel ini:

Komentar Anda
Copyright © 2016. CermisTips - All Rights Reserved