Indonesia memang menjadi salah satunya gudang misteri, apalagi di perosok desa, hal-hal yang berbau gaib memang sangat kental. Jadi tidak heran, jika Indonesia memiliki banyak cerita mistik dan sudah menjadi turun-temurun hingga kini.
Salah satunya adalah kisah misteri yang diceritakan oleh salah seorang narasumber dan kejadiannya adalah sekitar tahun 90-an yang pada saat itu orang ini baru menginjak sekolah dasar. Pada tahun 90-an hal-hal yang berbau mistik memang sangat kental, dan ini pun menjadi moment mengejutkan saat itu, apalagi ada sejenis makhluk pocong sering menampakan diri dan sudah menjadi bahan perbincangan masyarakat.
Dikisahkan ada pocong yang sering masuk kerumah warga dan mencuri makanan. Suasana kampung kami waktu itu sangat sepi, masih dipenuhi pepohonan rindang dan semak belukar, terutama rumahku yang jarak dengan tetangga terdekat sejauh 60 meter.
Cerita ini bermula pada suatu malam ada acara kenduri di salah satu rumah warga, ibu saya pada waktu itu turut menghadiri acara tersebut, dan pulang dengan membawa makanan berupa daging dan nasi yang jumlahnya pas dimakan keluarga kami, jadi malam itu kami sekeluarga menikmati makan bersama sampai habis tak tersisa.
Pas diperjalanan pulang tersebut sebenarnya ibu saya sudah merasa ada sesuatu yang mengikuti, namun beliau belum menceritakannya kepada kami. Setelah agak malam atau sekitar jam 10 malam WITA, kami semua mulai beranjak tidur.
Saya yang pada waktu itu agak sedikit demam dan tidur bertiga dengan kedua orangtuaku di ranjang yang ada di dapur, namun karena kondisi badan yang demam saya agak kesulitan untuk memejamkan mata. Kakak saya yang laki-laki tidur di kamarnya, Sedangkan kakak saya yang perempuan memilih rebahan di depan TV.
Sekitar jam 11 malam, kakak saya yang perempuan mulai merasa ngantuk, lalu mematikan TV dan memasuki kamarnya. Setelah menutup pintu, dia menyalakan kipas angin karena memang udara yang agak panas dimalam itu.
Tiba-tiba ia terdengar suara mendesis dari arah pintu kamar yang tertutup, dan muncullah sosok pocong menembus dari balik pintu, melompat 3 kali, sehingga tepat berdiri diantara kakakku dan kipas angin.
Kakakku lalu berteriak histeris. Aku dan kedua orang tua yang belum terlelap langsung terkejut, mengira kakak teriak karena mengigau, ayahku langsung lari menuju kamar kakakku, dan pocong pun lenyap seketika.
Pada saat itu aku tidak tahu apa yang terjadi, karena bapakku tidak balik ke tempat tidur kami. Aku yang merasa kepanasan minta dikipaskan sama ibuku. Jadi ibuku dalam posisi duduk di atas ranjang mengipasiku yang rebah terlentang dengan kipas. Saat itu ranjang kami ditutupi kelambu putih, dan lampu menyala, jadi suasana di luar kelambu masih bisa terlihat oleh ibuku yang sedang duduk.
Tiba-tiba terdengar suara dari luar kelambu. Ibuku langsung menoleh ke arah suara tersebut yang tidak jauh dari ranjang kami memang ada meja makan yang diatasnya ada panci nasi yang sudah kosong. Setelah ibuku menoleh ke arahku, suara itu terulang kembali.
Ibuku menoleh lagi kearah panci, lalu berkata agak keras "apa itu itu ribut-ribut?". Setelah itu ibuku menoleh ke arahku lagi, dan suara itu pun langsung terulang lagi. Ibuku kembali menoleh ke arah panci, aku yang bingung dan tidak bisa melihat keluar kelambu pun bertanya "apa itu bu?", ibu pun menjawab "tidak ada apa-apa, tikus itu sepertinya!" dengan nada seperti agak marah, tapi aku tahu pasti bukan aku yang dimarahi.
Setelah dibilang "tikus" suara tutup panci sudah tidak terdengar lagi. Aku pun yang masih belum tahu apa yang terjadi akhirnya tertidur lelap karena nikmatnya kipasan ibuku.
Besok paginya, alhamdulillah badanku terasa lebih baik. Dan akupun mendapat cerita dari kakakku bahwa malam tadi dia ditemui pocong dalam keadaan sadar, dan ibuku pun cerita kalau tutup panci yang bunyi itu jelas bukan karena tikus, karena tutup itu jelas terangkat dan menutup sendiri.