Kisah-kisah seram memang senantiasa terdengar di Indonesia, entah itu cerita rakyat atau legenda. Indonesia memang sangat kental terhadap hal-hal yang berbau mistik. Seperti kisah yang satu ini.
Kisah misteri yang terjadi pada tahun 2008 ini tentu bisa membuat Anda merinding serta ketakutan. Bagaimana tidak? Salah seorang yang bernama Riginaldi tewas mengenaskan saat dia sedang mengantar istrinya belanja sayur di pasar malam Keputran, Surabaya.
Saat menanti istrinya itulah, Reginaldi yang duduk di atas motornya dibunuh oleh orang tak dikenal dan kepalanya putus seketika. Setelah peristiwa pembunuhan itu, maka di lokasi tersebut menjadi sangat angker karena sering ada penampakan hantu tanpa kepala berkeliaran.
Satu-persatu pedagang yang melihat hantu setelah adanya pemenggalan kepala Reginaldi Ratu Buysang di Pasar Keputran Surabaya mulai berani bersuara. Jika sebelumnya ada yang melihat bayangan tanpa kepala, pengakuan lain juga bermunculan setelah peristiwa mengenaskan itu.
Salah satu Pengakuan Ahmad (54) ini paling mengejutkan. Pemilik warung kopi yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari lokasi pemenggalan sering melihat hantu tanpa kepala dan perawakannya sama dengan korban.
"Saya sering melihat sekelebat orang memakai jaket jeans dan memakai helm, sama seperti pakaian korban. Tapi setelah mendekat ke warung dan tidak memiliki kepala," ungkapnya.
Tapi buru-buru dia menghentikan kisah nyata yang dialaminya sendiri itu. "Karena saking takutnya saya sehingga selalu mengingat kejadian itu," ucapnya yang mengaku bulu kuduknya berdiri saat mengingat peristiwa yang dialaminya.
Kesaksian pria asal Madura yang sudah berjualan 8 tahun di sekitar pintu keluar Hotel Brantas juga diungkapkan Sholeh (30) salah seorang tukang becak yang sering minum kopi di warung kopi milik Ahmad itu.
"Kalau tidak salah saya melihat setelah 3-4 hari setelah kejadian pembunuhan itu, tapi ya gitu ciri-cirinya sama dengan korban dan jika dia mau muncul pasti bulu kuduk saya langsung berdiri," jelasnya.
Meski membuat bulu kuduk merinding sebagian pedagang dan pembeli di pasar yang menjadi Ikon Kota Pahlawan ini, mereka semua rata-rata cuek dengan kemunculan penampakan hantu tak berkepala itu. "Silahkan percaya atau tidak, yang pasti saya mengalami sendiri," kata Sholeh, dengan logat Jawanya.